Apakah
perang udara masa depan yang melibatkan pesawat generasi ke-5 seperti
F-22, T-50 PAK FA, J-31 dan F-35 masih memerlukan kehadiran AWACS (radar
terbang)?
Jakarta - Dari
berbagai sumber USAF diketahui bahwa dengan kecanggihan pesawat generasi
kelima maka kebutuhan akan AWACS (Airborne Warning and Control System)
lebih kecil. Apalagi sistem perang udara lawan juga dirancang untuk
menghancurkan radar terbang lawan. Dalam latihan perang di Nellis AFB
yang berlokasi di atas gurun Nevada ditemukan fakta bahwa pesawat AWACS
yang ditempatkan ratusan mil di belakang garis pertempuran tidak bisa
memberikan gambaran menyeluruh tentang ancaman pesawat lawan sebaik
gambaran ancaman udara yang dihasilkan dari sensor pesawat F-22.
Bertempur dengan pesawat generasi keempat masih sangat membutuhkan
kehadiran pesawat AWACS untuk mendapatkan informasi “Situation
Awareness” (Kewaspadaan Situasi) di atas medan perang. Namun dengan
kemajuan sensor pesawat generasi kelima seperti F-22 dan F-35 maka
kebutuhan bantuan informasi tersebut sangat berkurang. Memang kehadiran
AWACS masih tetap membantu meningkatkan kewaspadaan, namun dalam situasi
dimana sistem lawan juga bertambah canggih maka AWACS terkadang tidak
bisa tersedia karena terlalu berisiko.
Perbedaan antara
bertempur dengan pesawat tempur generasi keempat dengan generasi kelima
cukup signifikan. Perbedaan utama adalah pesawat tempur generasi keempat
menggunakan sensor yang bermain pada spektrum RF yang berbeda.
Penerbang harus berkomunikasi dengan kata (verbal) lewat radio untuk
membangun gambaran tiga dimensi tentang situasi di depan pesawat.
Selanjutnya penerbang membagi tanggung jawab pada ruang udara tertentu
untuk menyaring lawan dan membagi tanggung jawab. Budaya kerja sama dan
komunikasi di antara penerbang dan pengendali radar terbentuk disini.
Pesawat generasi keempat memiliki sensor radar warning receiver,
jammer, komunikasi data, dan berbagai peralatan independen yang harus
dikelola dengan baik dalam sebuah konsep sistem operasi yang membutuhkan
kemampuan manajemen tempur penerbang.
Dengan pesawat generasi
kelima, penggunaan radar aktif (AESA) dan berbagai sistem independen
tersebut sudah menggabungkan semua data situasi udara dalam layar glass
cockpit yang mudah dibaca. Penerbang tidak usah terlalu repot dengan
manajemen sistem pesawat yang rumit, sistem pesawat sudah membantu
menyajikan dalam data yang mudah digunakan.
Pesawat generasi
kelima akan menyajikan informasi lengkap tentang kawan dan lawan
layaknya tayangan “battle manager” dalam pesawat AWACS dari semua sensor
yang ada dalam pesawat, dari pesawat kawan, dari radar bawah, dari
radar terbang, dari satelit, dari kapal angkatan laut, dari pasukan
darat, dan dari UAV (pesawat nirawak). Penerbang bisa mengatur ritme
operasi dengan data yang dibutuhkan sesuai kebutuhan operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar